SEMARANG – Jajaran Komisi C DPRD Kota Semarang meminta kepada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang untuk tetap memperhatikan dan memprioritaskan program penanganan banjir. Meski anggaran untuk DPU banyak dipotong guna dialokasikan ke penanganan Covid-19.
Hal itu terungkap dalam rapat Komisi C bersama mitra OPD, Selasa (14/7/2020).
Dalam rapat tersebut, DPRD Kota Semarang meminta DPU Kota Semarang untuk mengatur secara baik sisa anggaran setelah dilakukan refocusing penanganan Covid-19.
Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mengatakan, anggaran DPU selaku dinas teknis dipangkas sekitar 60 persen dari sebelumnya Rp 320 miliar menjadi Rp 124 miliar.
Artinya, ada dampak yang berpengaruh terhadap pelayanan masyarakat. Karena itu, pihaknya mendorong DPU mengatur secara baik sisa anggaran tersebut.
“Kami minta pompa-pompa yang ada harus standby. Bahan bakar minyak (BBM) harus dipenuhi, meski kita tahu anggaran BBM berkurang signifikan. Anggaran tersisa ini kami harap prioritas untuk pemeliharaan atau menjaga supaya banjir dan rob bisa diatasi,” papar Suharsono usai rapat Komisi C bersama mitra OPD, Selasa (14/7/2020).
Dia mewanti-wanti agar tidak ada kendala ketersediaan BBM dalam penanganan banjir dan rob. Pihaknya meminta DPU menyiapkan hal tersebut, termasuk alat berat untuk pengendalian banjir.
“Semisal, saluran yang sedimentasinya mulai tinggi harus dilakukan pengerukan. Hal ini tentu membutuhkan BBM. Alat berat tentu banyak yang dirumahkan, pekerjaan bersih-bersih saluran juga berkurang. Ini menjadi dorongan kami supaya PU mengatur anggaran wajib untuk antisipasi penanganan banjir,” ujar politisi PKS ini.
Senada, Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Rukiyanto mengatakan, tahun ini memang banyak anggaran di dinas teknis yang dirasionalisasi guna penanganan Covid-19.
Dia meminta, program pembangunan yang sekiranya mendesak, diharapkan bisa diajukan kembali pada anggaran perubahan.
“Untuk DPU, misalnya anggaran yang mendesak adalah untuk pengadaan BBM pompa pengendali banjir. Karena saat ini sudah memasuki musim hujan. Kami juga tak ingin masalah banjir yang selama ini mulai tertangani, kembali meresahkan masyarakat,” tandasnya.
Sumber: Halo Semarang