SEMARANG – Progres pembangunan Jembatan Kaca Hutan Tinjomoyo Semarang saat ini baru diangka 7 persen.
Terkait kondisi tersebut, Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang Suharsono mengungkapkan, proyek pembangunan Jembatan Kaca Hutan Tinjomoyo termasuk pekerjaan prioritas yang memiliki nilai yang cukup besar. Sehingga pihaknya pun berharap dapat diselesaikan tepat waktu.
“Karena itu nilainya cukup besar, itu menjadi proyek prioritas sehingga kita berharap pekerjaan itu dapat diselesaikan dengan baik,” katanya dikutip dari Konten Jateng, Selasa (5/10/2021).
Namun demikian, dengan melihat progres pembangunan yang saat ini baru diangka 7 persen, politisi PKS itu mengungkapkan perlu adanya evaluasi dari Pemkot Semarang. Hal ini mengingat target pembangunan selesai akhir tahun, yakni kurang dari 3 bulan.
“Harus di evaluasi. Kalau sejak awal penentuan rekanan lebih selektif, tentu akan bisa menghasilkan kerja yang baik sesuai dengan kontrak dan perencanan. Sehingga dengan melihat progres pembangunan Jembatan Kaca Pemkot Semarang harus melakukan evaluasi secara dalam,” tandasnya.
Pemilihan rekanan, lanjut Suharsono Pemkot Semarang diharapkan kedepan juga harus lebih selektif. Apalagi berkaitan dengan pembangunan prioritas yang menggunakan anggaran yang cukup besar.
“Mengevaluasi secara lebih tegas, secara umum kalau pekerjaan prioritas, apalagi yang rumit dan sulit, perlu lebih selektif dalam memilih rekanan. Seperti keahlian rekanan maupun pembiayaan,” tambahnya.
Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang Suriyati, Senin 4 Oktober 2021 mengatakan j minus 30 persen. Saat ini baru 7 persen progres pembangunannya.
“Belum ada yang terbangun,” kata dia.
Lebih lanjut Atik sapaan akrab Suriyati mengungkapkan, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan rekanan untuk memastikan progres pembangunan Jembatan Kaca selesai tepat waktu.
“Segala upaya sudah kami lakukan dan sudah kami sampaikan ke rekanan,” tandasnya.
Dengan taarget pekerjaan yang minus 30 persen tersebut, Atik juga mengungkapkan pemutusan kontrak terhadap rekanan dapat dilakukan setelah identifikasi pekerjaan atau jika tidak ada progres positif dari pekerjaan tersebut.
“Kalau memang tidak selesai dan tidak ada progres yang signifikan sesuai time schedule, saya akan melakukan pemutusan kontrak. Tentunya sesuai dengan aturan yang ada,” tegasnya.
Berdasarkan data dari LPSE Kota Semarang proyek pembangunan Jembatan Kaca Hutan Tinjomoyo memiliki nilai pagu paket Rp 12 miliar dengan pemenang kontraktor PT Putra Nangroe Aceh.
Sebelumnya diberitakan Walikota Semarang Hendrar Prihadi menargetkan pembangunan Jembatan Kaca Hutan Tinjomoyo selesai akhir Tahun 2021.
“Mudah-mudahan di bulan Desember ini bisa selesai tepat waktu dan hasilnya sesuai dengan yang kita harapkan,” tutur Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi, Kamis 23 September 2021.
Hendi bahkan mengungkapkan secara khusus telah meminta Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang, untuk terus memantau capaian pembangunan jembatan kaca yang diharapkan bisa menggerakkan kembali ekonomi di Kota Semarang.
“Saya sudah berpesan kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk terus memantau, karena ini kan sudah ditunggu-tunggu oleh masyarakat pembangunan jembatan kaca ini,” lanjut Hendi.