SEMARANG – Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang Abdul Wahab mengharapkan pengerjaan ducting kedepannya lebih baik lagi.
Menurut pria yang akrab disapa Wahab ini, memang saat ini Kota Semarang sedang berbenah dalam segala sektor, dari penanganan banjir sampai perbaikan kabel telekomunikasi.
Namun demikian kebijakan ducting atau galian untuk kabel telekomunikasi dinilai belum optimal dalam controlling pengerjaannya.
“Kasus saat ini terlihat adalah adanya ducting yang direncanakan memakan waktu 1 tahun, dalam tahap pertama hasilnya belum optimal, banyak galian atau manhole yang belum tertutup rapi dan tidak dikerjakan secara baik,”katanya, Kamis (17/2/2022) di Kota Semarang.
Lebih lanjut, legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Semarang ini mengatakan, dampak dari hal itu adalah saat musim penghujan sangat membahayakan bagi pengguna jalan. “Belum lagi pembatas manhole yang tidak baik, bila ada angin kencang maka pembatas itu ambruk,”tandasnya.
Selain itu, Wahab menilai galian tepi jalan yang dilakukan secara cepat pun masih menyisakan pekerjaan rumah besar
“Tentu hal itu menyisakan PR buat moratelindo, karena buruknya penutupan ulang galian, amblesnya aspal akibat kurang padatnya pengurukan ditempat galian, ini sering mengakibatkan pengguna jalan jatuh serta ekstra hati-hati,”jelasnya.
Tak janya itu, Wahab mengatakan almari atau gardu kontrol kabel pun tanpa ada kode kontrol yang tertera. “Tapi justru di beri hiasan-hiasan yang bukan kearifan lokal, seharusnya gardu kontrol tersebut diberi kode yang jelas sehingga bila terjadi gangguan akan segera tertangani,”paparnya.
Menurut Wahab, proyek ducting tersebut memiliki banyak kelemahan, baik dalam pengerjaannya maupun desainnya.
“Pemerintah harus segera turun tangan untuk mengambil kebijakan yang lebih baik agar pengerjaan ducting ini bisa lebih baik lagi,”pungkasnya.