SEMARANG — Masyarakat Kota Semarang diminta untuk waspada selama libur moment Natal dan Tahun Baru 2020/2021 di tengah pandemi Covid-19.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif, perayaan Natal dan Tahun Baru 2021, tentu berbeda dengan tahun sebelumnya.
Mengingat angka Covid- 19 di Kota Semarang masih tercatat tinggi. Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 Kamis (24/12/2020), pasien yang dirawat total 822 orang. Terdiri sebanyak 570 warga Kota Semarang dan 252 luar Kota Semarang.
“Kita semua sangat berharap angka positif segera mereda, bahkan bisa hilang. Tapi ternyata masih belum mereda, maka dari itu imbauan kami kepada masyarakat agar dalam menyambut tahun baru dengan kesederhanaan tidak dengan euforia mengarah pesta pora, dengan acara gegap gempita dan acara yang wah pada masa pandemi ini. Masing – masing diri kita harus bisa menjaga dan memahami untuk bisa mengendalikan diri tidak mengadakan acara yang melibatkan banyak kerumunan,” ungkapnya, Kamis (24/12/2020).
Lalu, masyarakat juga diminta tetap waspada terhadap ganasnya virus corona, oleh karenanya mereka harus memperhatikan protokol kesehatan agar tidak timbul claster baru.
“Untuk itu Pemkot Semarang harus melakukan pengawasan terhadap semua kegiatan Natal dan perayaan malam kegiatan Tahun Baru demi terciptanya suasana yang kondusif, aman, nyaman,” kata Politisi PKS ini.
Dan yang tak kalah penting, lanjut Afif, jangan sampai pesta akhir tahun mengotori Kota Semarang. Apalagi jika ada kegiatan yang dapat merusak citra dan merendahkan martabat, sehingga merugikan Kota Semarang.
“Saya berharap dan mengimbau agar masing-masing berkumpul bersama keluarga di tempat tinggal masing-masing. Dan tidak bepergian ke luar kota jika tidak ada kegiatan yang sangat penting dan mendesak. Hal ini untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang akhir tahun,” harapnya.(HS)
Sumber: Halo Semarang
