SEMARANG – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mempertanyakan turunnya target pendapatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota semarang tahun anggaran 2020.
“Terkait Pendapatan Daerah pada APBD Tahun 2020 ditargetkan sebesar Rp. 4,5 Triliun, jika dibandingkan dengan tahun 2019 sebesar Rp. 4,7 Triliyun, maka jelas target ini turun sebesar Rp. 151 miliar lebih. Mengapa targetnya menjadi demikian?,”kata Ketua F-PKS Kota Semarang Suharsono, seperti dalam pemandangan umum dalam rapat paripurna tentang Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Kota Semarang tentang Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kota Semarang Tahun Anggaran 2020, Senin (4/11/2019).
Selain itu, Suharsono juga menyebut fraksinya memberikan catatan lain, diantaranya terkait target pendapatan tahun 2020.
“Berdasarkan RPJMD Perubahan Kota Semarang Tahun 2016-2021 dalam Bab III target pendapatan tahun 2020 diproyeksikan sebesar Rp.5,2 Triliyun, tetapi dalam RAPBD Tahun 2020 direncanakan hanya sebesar Rp. 4,5 Triliyun. Mengapa target ini terlalu jauh dengan proyeksi APBD Tahun 2020 dalam RPJMD?,”ungkapnya.
Selain itu, Suharsono mengatakan proyeksi pendapatan Tahun 2020 jika dibandingkan tahun 2019 juga mengalami penurunan.
Tak hanya itu, fraksi PKS juga memberikan catatan terkait perbandingan capaian kinerja dalam LKPJ Tahun 2018 dengan target indikator utama tahun 2020 yang ada dalam RKPD/ RPJMD.
“Kami mengapresiasi pencapaian target yang progresif seperti Laju Pertumbuhan Ekonomi. Juga adanya peningkatan capaian indicator utama yaitu penurunan kawasan banjir dan rob serta tingkat pengangguran terbuka,”jelasnya.
Namun, Suharsono mengatakan ada indikator kinerja utama yang tergetnya justru minus dibanding dengan tahun 2018. “Seperti jumlah nilai investasi, kontribusi kategori-kategori yang terkait dengan perdagangan dan jasa terhadap PDRB,”pungkasnya.