Pojok Fraksi

Komisi C DPRD Kota Semarang Nilai Proyek Pembangunan Tahun 2021 Cukup Berhasil

SEMARANG – Proyek-proyek pembangunan di Kota Semarang pada tahun 2021 dinilai cukup berhasil dan selesai tepat waktu. Hal ini dipaparkan oleh Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono.

Komisi C, kata dia, memiliki program monitoring bersama dinas-dinas yang memang bermitra dengan Komisi C seperti halnya Dinas Penataan Ruang (Distaru), Dinas Pekerjaan Umum (DPU), Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Disperkim) hingga Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

Suharsono mengapresiasi Pemerintah Kota Semarang melalui dinas terkait yang berhasil menyelesaikan banyak proyek pembangunan yang dilaksanakan menggunakan anggaran tahun 2021.

Dirinya menilai proyek yang dilaksanakan tahun ini nilainya cukup besar dan membutuhkan waktu pengerjaan yang cukup panjang, namun Pemkot berhasil menyelesaikannya dengan baik.

Meski, lanjutnya, ada beberapa proyek yang belum selesai atau gagal diselesaikan tahun ini, namun pihaknya optimis, proyek tersebut bisa dilanjutkan menggunakan anggaran tahun 2022.

“Kami optimis selesai tepat waktu hingga akhir Desember 2021, misalnya saja RSUD Tipe D Mijen, pembangunan jalan di Mangkang Kulon yang menggunakan dana dari provinsi, pembangunan jalan di Ngadirgo Palir, pembangunan gedung seperti puskesmas dan sekolah di Mijen,” kata Suharsono dikutip dari RMOLJateng, Kamis (9/12/2021).

Komisi C, lanjut dia, mendorong agar Pemerintah Kota Semarang bisa menyelesaikan proyek pembangunan untuk tahun mendatang yang memiliki perencanaan cukup rumit dan membutuhkan dana yang besar.

Proyek tersebut sebaiknya dilakukan di awal tahun anggaran. Harapannya, jika memang tidak bisa selesai, masih ada kemungkinan bisa dikejar sampai tahun anggaran perubahan.

“Jika memang ada kendala teknis yang membutuhkan perencanaan yang cukup panjang, jangan sampai lelangnya melebihi tengah tahun atau sampai bulan Juni,” terangnya.

Suharsono menyebut pekerjaan yang memiliki nilai anggaran besar dna membutuhkan waktu lama sebaiknya maksimal dilakukan lelang hingga bulan Mei. Sebut saja jembatan kaca yang memang baru dilakukan lelang pada bulan Juli dengan nilai lelang yang cukup besar yakni Rp 11 miliar.

“Contohnya jembatan kaca ini kan gagal pada tahun ini, karena lelangnya tidak sejak awal tahun, ini jadi pelajaran, tapi nanti proyek ini akan dilanjutkan pada anggaran tahun 2022,” tuturnya.