Pojok Fraksi

Dewan Minta Anggaran Refocusing Bisa Dikembalikan 50 Persen ke OPD untuk Lanjutkan Program Kerja

Suharsono saat berbincang dengan radio idola FM pada Rabu (11/9/2019).
Suharsono saat berbincang dengan radio idola FM pada Rabu (11/9/2019).

SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang melakukan refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19. Hal ini tentu membuat beberapa program kerja ditunda. Setiap OPD harus memanfaatkan anggaran yang tersisa secara jeli.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono mengusulkan agar ada penambahan anggaran dalam APBD perubahan 2020, terutama bagi dinas-dinas teknis yang anggarannya berkurang cukup besar.

Dia berharap, pada APBD Perubahan nanti anggaran refocusing penanganan Covid-19 juga dapat dikembalikan setidaknya 50 persen untuk melanjutkan pembangunan fisik yang hampir semua tertunda akibat Covid-19.

“Kemarin untuk program rumah sehat lingkungan berkurang Rp 100 miliar. Kami ingin paling tidak dikembalikan Rp 50 miliar untuk kebutuhan permukiman, perbaikan jalan, dan lain-lain,” pintanya, Senin (10/8/2020).

Upaya penanganan banjir dan rob, sambung dia, juga harus ditingkatkan di anggaran perubahan mengingat anggaran tersebut terpotong cukup besar untuk refocusing penanganan Covid-19.

“Kemarin berkurang hampir Rp 200 miliar. Kami ingin mendorong supaya pemeliharaan saluran dan jalan tetap dianggarkan kembali pada APBD perubahan,” paparnya.

Dia melanjutkan, rencana program yang masuk dalam APBD perubahan tentu harus menyesuaikan capaian pendapatan. Di tengah pandemi Covid-19, menurutnya, tren pendapatan daerah Kota Semarang masih cukup bagus. Meski beberapa sektor pajak terdampak Covid-19, dia menilai ada beberapa mata pajak yang tetap mengasilkan pendapatan secara signifikan, diantaranya pajak bumi dan bangunan (PBB) dan bea perolehan atas tanah dan bangunan (BPHTB).

“Capaian pendapatan sampai Desember nanti sudah kelihatan tren seperti apa. Kemarin ada yang masih cukup bagus seperti PBB dan BPHTB,” ujarnya.

Dia berharap, pendapatan tersebut dikembalikan untuk kepentingan masyarakat, termasuk pembangunan-pembangunan infrastruktur yang sempat tertunda. Pihaknya tidak berharap banyak pembangunan infrastruktur pada 2020 ini. Hanya saja, setidaknya program pemeliharaan lingkungan bisa tetap dilakukan.

Sumber: Tribunnews