SEMARANG — Dalam satu kesempatan Juru Bicara Satgas Covid-19 Prof Wiku Adisasmito menepis tudingan bahwa seolah-olah hanya menunggu vaksin Covid-19 dalam upaya meredam ‘’keganasan’’ virus Covid-19 di Tanah Air. Pemerintah begitu yakin uji klinis tahap III bakal sukses dan vaksin Covid-19 itu bakal menjadi senjata ampuh untuk menumpas infeksi virus SARS-CoV-2.
Para pakar kesehatan mengkhawatirkan ekspektasi terlalu tinggi terhadap vaksin virus Covid-19 bisa berubah menjadi ‘’bencana’’. Membangun optimisme untuk sebuah ihktiar kebaikan tentu sangat dianjurkan untuk memotivasi. Optimisme adalah doa. Namun, menaruh harapan dan keyakinan berlebihan, juga tidak dianjurkan lantaran bisa melemahkan sebuah ikhtiar kebaikan.
Saat sejumlah perusahaan farmasi dunia tengah berlomba menemukan vaksin Covid-19 melalui penelitian dan uji klinis hingga tahap pengujian terhadap manusia, termasuk vaksin Sinovac asal China yang tengah menjalani uji klinis tahap III di Bandung. Vaksin Sinovac dikabarkan sukses menjalani uji coba di negara asal, sehingga WHO mengizinkan untuk penggunaan darurat.
Mendengar kabar baik itu, kepercayaan Pemerintah Indonesia melambung tinggi. Para pejabat sangat-sangat yakin vaksin Sinovac yang tengah uji coba di Bandung bakal menyusul sukses. Pemerintah pun bergerak cepat menyiapkan roadmap hingga tingkat teknis detail pelaksanaan penyuntikan vaksin Covid-19 mulai awal tahun depan, Januari 2021.
Bahkan produksi vaksin dipacu dari 100 juta, hingga 200 juta dan di targetkan akhir tahun 2021 tembus 260 juta dosis. Jakarta Memasuki bulan ke-8 pandemi Covid-19 melanda Indonesia, temuan dan ketersediaan vaksin jadi suatu yang krusial. Kehadiran vaksin Covid-19 diharapkan bisa menangkal infeksi virus SARS-CoV-2, sekaligus menjadi udara segar bagi tatanan kehidupan, tak hanya di Tanah Air tetapi juga dunia yang terdampak pandemi.
Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang dari fraksi PKS, Jauhar Awaluddin sepakat jika pemerintah bisa menghadirkan vaksin guna menangkal penyebaran Covid 19 ini.
“Kenapa perlu vaksin, karena tidak semua orang punya kekebalan yang sama, ada yang butuh suplemen untuk menangkal virus itu, namun ada baiknya kita bisa menjaga imun agar nanti saat vaksin hadir bisa membantu kekebalan tubuh kita semakin kuat,” ujarnya.
Namun dirinya juga mengatakan jika ada cara lain dalam menjaga dan meningkatkan imunitas seseorang. Seperti menjaga pikiran selalu positif.
“Coba hindari ketakutan berlebihan, mencoba sugesti yang positif bagi diri sendiri, insyaAllah imun akan terjaga, semua dari perasaan kita masing-masing. Kedua bisa dengan olahraga juga menjaga pola makan untuk menguatkan imun,” kata pria yang juga tokoh masyarakat wilayah Meteseh itu.
“Jadi tidak harus menunggu vaksin atau bergantung dengan vaksin, menurut saya faktor ketenangan juga dibutuhkan untuk meningkatkan imunitas itu sendiri,” imbuhnya.
Bentuk kedisiplinan dalam menjalankan protokol kesehatan dengan melaksanakan 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) juga 3T (Tracing, Testing, Treatment) juga disebut jadi cara efektif untuk menekan penyebaran Covid 19.
“Saya pikir protokol kesehatan 3M juga 3T cukup efektif untuk menangkal covid 19. Karena virus ini berasal dari droplet. Setidaknya jika kita semua memakai masker virus akan terhambat meskipun tidak ada jaminan, juga mencuci tangan setelah menyentuh benda apapun. Kepatuhan dalam melaksanakan protokol kesehatan menjadi upaya diri kita untuk menghambat penyebaran covid 19,” jelasnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga mengapresiasi langkah pemerintah yang berusaha untuk menghadirkan vaksin Covid 19.
“Sejauh ini pemerintah sudah kerja keras menangani covid 19. Saya yakin pemerintah tidak akan melakukan hal yang sia-sia termasuk mengeluarkan anggaran besar untuk menghadirkan vaksin. Karena dampak dari covid 19 itu cukup besar, sektor ekonomi menurun kegiatan bisnis berhenti. Harapannya dengan adanya vaksin bisa menanggulangi covid dan kita bisa segera menghidupkan roda ekonomi kembali,” bebernya.
“Tapi pemerintah juga tidak bisa sendiri, masyarakat juga harus mendukung, bersinergi untuk bisa mensukseskan pencegahan covid, tidak bisa sendiri-sendiri. Semua harus bergerak bersama, masyarakat mentaati protokol keseharab dan pemerintah mencoba menghadirkan vaksin sebagai harapan,” pungkasnya.
Sumber: Suara Merdeka