Pojok Fraksi

Dini Inayati Fasilitasi Pembentukan Kelompok Ketahanan Keluarga di Rowosari

SEMARANGAnggota Dewan Perempuan DPRD Kota Semarang dari Fraksi PKS, Dini Inayati, memfasilitasi pembentukan kelompok kegiatan (poktan) ketahanan keluarga di Kelurahan Rowosari, yang meliputi program Bina Ketahanan Balita (BKB), Bina Ketahanan Remaja (BKR), dan Bina Ketahanan Lansia (BKL). Inisiatif ini mendapat dukungan dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Semarang, yang turut berpartisipasi dalam pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, Dini Inayati menekankan pentingnya pembentukan poktan ini sebagai upaya menciptakan keluarga yang kuat, harmonis, dan berdaya. Ia menekankan bahwa dalam membangun keluarga yang “baik-baik saja,” peran ayah sebagai kepala keluarga sangatlah vital, bukan hanya peran ibu.

“Membangun sebuah kota tidak hanya sebatas membangun infrastruktur fisik. Infrastruktur bisa direncanakan, anggaran bisa dialokasikan, dan dalam satu hingga dua bulan bisa selesai. Namun, untuk membangun karakter dan tumbuh kembang anak, hal tersebut membutuhkan waktu lebih panjang dan perhatian lebih besar,” ujar Dini.

Dalam pernyataannya, Dini juga menyoroti bahwa tanggung jawab sebagai anggota dewan bukan sekadar membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memastikan pembangunan karakter dan kesejahteraan masyarakat.

“Membangun manusia jauh lebih kompleks dibanding membangun infrastruktur. Oleh karena itu, saya sebagai anggota dewan bertanggung jawab dalam pembangunan fisik sekaligus pembangunan manusianya,” tambah Dini.

Kepala Bidang Ketahanan Keluarga dan Kesejahteraan Keluarga, Gatot Prayitno, S.KM., M.Si., yang juga menjabat Ketua Pokja 4 Tim Penggerak PKK Kota Semarang, hadir sebagai fasilitator. Ia memaparkan tahap-tahap pembentukan poktan, termasuk persyaratan administrasi yang perlu disiapkan oleh PKK, seperti daftar pengurus, daftar anggota, dan sasaran kegiatan.

Gatot juga menyampaikan pentingnya peran agama sebagai salah satu dari delapan fungsi keluarga. Menurutnya, tanpa landasan agama yang kuat, keluarga akan rentan menghadapi berbagai permasalahan.

“Keluarga yang tidak memiliki agama atau tidak menjalankan syariat agama akan lebih rentan terhadap masalah-masalah keluarga,” tegas Gatot.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam memperkuat ketahanan keluarga di Kota Semarang, khususnya di Kecamatan Tembalang dan Candisari. Masyarakat yang membutuhkan konsultasi lebih lanjut terkait pembentukan poktan dapat mengunjungi kantor Disdalduk Kota Semarang.

Dengan adanya poktan ketahanan keluarga ini, diharapkan semakin banyak keluarga yang mampu menghadapi berbagai tantangan dan membangun lingkungan yang mendukung bagi generasi penerus.