SEMARANG – Joko Widodo, Ketua Komisi B DPRD Kota Semarang, menjadi narasumber utama dalam acara Sosialisasi Tentang Upaya Adaptasi Perubahan Iklim di Kota Semarang 2025.
Acara yang dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Maret 2025, di Aula Kantor Kecamatan Semarang Utara ini dihadiri oleh warga Semarang Utara, petani, serta sejumlah tokoh masyarakat setempat.
Dalam pemaparannya, Joko Widodo mengangkat topik penting mengenai Pergeseran Iklim dan Dampaknya terhadap Pertanian serta Ketahanan Pangan.
Beliau menyatakan bahwa perubahan iklim yang semakin ekstrem memiliki dampak besar terhadap sektor pertanian, yang berpotensi mengancam ketahanan pangan baik secara lokal maupun global.
“Pergeseran iklim yang ekstrem membawa dampak serius terhadap pertanian dan ketahanan pangan global. Untuk mengatasi tantangan ini, kita memerlukan pendekatan holistik yang melibatkan inovasi teknologi pertanian, pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan, serta kebijakan pemerintah yang mendukung adaptasi iklim,” kata Joko Widodo.
Lebih lanjut, beliau menegaskan pentingnya edukasi dan pelatihan bagi petani untuk menerapkan praktik pertanian yang lebih efisien.
“Langkah-langkah ini sangat penting untuk meningkatkan ketahanan pangan, menghadapi tantangan perubahan iklim, serta menjaga keberlanjutan sektor pertanian dan ketersediaan pangan bagi generasi mendatang,” tambahnya.
Joko Widodo juga menyampaikan pesan ringan namun bermakna, “Jangan pernah menyalahkan cuaca, sesuaikan saja kostumnya!” Pesan ini bertujuan untuk mengajak masyarakat, khususnya petani, agar lebih fleksibel dan adaptif terhadap perubahan iklim yang terjadi, tanpa terlalu mengeluh atau merasa terhambat.
“Kita harus bisa menyesuaikan diri dengan situasi yang ada, seperti halnya kita menyesuaikan pakaian dengan cuaca,” ungkapnya.
Acara ini diselenggarakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat Semarang Utara terkait pentingnya adaptasi terhadap perubahan iklim, terutama bagi para petani yang berperan vital dalam ketahanan pangan.
Dengan kehadiran warga setempat, diharapkan mereka lebih siap dan tanggap dalam menghadapi perubahan iklim yang semakin tidak menentu.
Sosialisasi ini juga mencerminkan komitmen pemerintah Kota Semarang dalam menciptakan solusi jangka panjang untuk menghadapi dampak perubahan iklim, serta memperkuat sektor pertanian dan ketahanan pangan di wilayah Semarang Utara dan sekitarnya. (fh)