Pojok Fraksi

DPRD Semarang Gelar Rapat Pansus Bahas RPJMD 2025–2029

SEMARANG — Panitia Khusus (Pansus) DPRD Kota Semarang menggelar rapat pembahasan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2025–2029 pada Selasa (25/6/2025) di Ruang Serbaguna 2 DPRD Kota Semarang.

Salah satu fokus utama dalam RPJMD Kota Semarang 2025–2029 adalah mewujudkan Semarang sebagai kota inklusif. Target laju pertumbuhan ekonomi selama lima tahun ke depan ditetapkan sebesar 6%. Meskipun lebih rendah dari target nasional yang sebesar 8%, angka ini dipandang lebih realistis dan sesuai dengan potensi daerah.

“Visi utama yang dibahas hari ini adalah menjadikan Semarang sebagai kota inklusif, dengan indikator utamanya berupa laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen selama lima tahun ke depan. Ini akan menjadi tolok ukur dari visi pembangunan yang akan dijalankan,” ungkap Ali Umar Dhani, Anggota Komisi A DPRD Kota Semarang dari Fraksi PKS 

Lebih lanjut, Ali menjelaskan pentingnya dasar penyusunan RPJMD.

“Secara filosofis, perencanaan pembangunan daerah itu sangat penting karena tanpa rencana, pembangunan tidak akan terarah. Sedangkan secara sosiologis, Kota Semarang memang membutuhkan perencanaan yang berpihak kepada masyarakat. Dan dari sisi yuridis, semua ini sudah diamanatkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan,” jelasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya mengintegrasikan aspek teknokratis dan politis dalam penyusunan RPJMD.

“RPJMD ini adalah dokumen teknokratis, tetapi harus mampu menjabarkan visi dan misi wali kota yang sifatnya politis. Maka perencanaan ini harus menggabungkan keduanya secara utuh,” tambahnya.

Rapat ini merupakan langkah awal dari rangkaian pembahasan intensif yang akan terus berlanjut.