Semarang – Dalam upaya memperkuat kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang, Dinas Perikanan Kota Semarang menggelar kegiatan sosialisasi peningkatan konsumsi ikan di Balai Kelurahan Lamper Lor, Semarang Selatan.
Kegiatan yang dihadiri puluhan warga ini menghadirkan Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Suharsono, S.S., M.Si., sebagai pemateri utama.
Dalam paparannya, Suharsono menegaskan bahwa konsumsi ikan bukan sekadar pilihan makanan, tetapi sebuah investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa.
“Konsumsi ikan secara teratur adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan dan kecerdasan generasi mendatang,” ujarnya.
Ia menyoroti fakta bahwa konsumsi ikan di Kota Semarang masih berada di angka 40,25 kg per kapita per tahun, jauh di bawah target nasional sebesar 56,39 kg.
Padahal, Semarang memiliki potensi produksi perikanan yang besar, baik dari laut maupun budidaya air tawar, dengan pusat distribusi utama seperti Pelabuhan Tanjung Mas dan Pasar Kobong.
Suharsono juga menyampaikan bahwa tantangan konsumsi ikan bukan hanya soal harga, tetapi juga rendahnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat gizi ikan dan teknik pengolahan yang tepat.
“Potensi besar ini tidak akan berarti jika masyarakat belum menjadikan ikan sebagai konsumsi harian,” tambahnya.
Pemerintah kota melalui berbagai program seperti “Gemarikan” dan “Ikan Masuk Sekolah” terus mendorong perubahan pola makan sehat. Pelatihan pengolahan ikan tanpa bau amis juga diberikan kepada kader PKK untuk memperluas jangkauan edukasi.
Dengan dukungan lintas sektor dan partisipasi masyarakat, Suharsono optimis konsumsi ikan akan meningkat signifikan. Ia mengajak seluruh warga menjadikan ikan sebagai bagian dari pola hidup sehat menuju generasi Semarang yang lebih kuat, sehat, dan cerdas.