Pojok Fraksi

Jembatan Kaca Jadi Ikon Wisata Baru, Harus Segera Dioperasionalkan

jembatan kaca ini digadang menjadi ikon destinasi wisata baru di Kota Semarang. Dia berharap, hasil proyek tersebut bisa diselesaikan dan dinikmati oleh masyarakat.

SEMARANG — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menyoroti kelanjutan pembangunan Jembatan Kaca Tinjomoyo, yang terletak di kawasan Hutan Wisata Tinjomoyo, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.

Pasalnya hingga saat ini proyek prestius ini masih juga belum beroperasi. Mengingat, pembangunan jembatan kaca tersebut sudah selesai sejak tahun 2022 lalu, namun sudah dua tahun jembatan itu belum bisa difungsikan untuk tempat wisata masyarakat.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Komisi C DPRD Kota Semarang, Suharsono. Pihaknya juga menyayangkan, jembatan yang dibangun dengan anggaran cukup besar itu belum dilanjutkan.

“Kita ngeman, apalagi anggaran untuk jembatan kaca ini cukup besar, lebih dari Rp 12 miliar. Sampai sekarang belum dilanjutkan,”ujar Suharsono, Senin (15/7/2024).

Di sisi lain, kata Suharsono, memang perlu ada kajian keselamatan untuk menjamin keamanan para pengunjung. Sarana penunjang keselamatan harus dipenuhi terlebih dahulu. Selain itu, sarana prasarana pendukung juga harus ditambah, misalnya akses jalan perlu dilebarkan.

Sebelumnya, jembatan kaca ini digadang menjadi ikon destinasi wisata baru di Kota Semarang. Dia berharap, hasil proyek tersebut bisa diselesaikan dan dinikmati oleh masyarakat.

“Saya kira jembatan kaca sangat potensial untuk jadi salah satu destinasi. Perlu ada penambahan sarpras. Itu sudah dibangun 2022. Sudah dua tahun mangkrak, nganggur. Yang saat itu terlihat menjadi pembangunan mercusuar di Semarang, eman tidak dioperasionalkan,” kata politikus PKS tersebut.

Selanjutnya, Suharsono mengatakan, tahun depan sudah mulai dilaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025 – 2045. “Maka, nantinya 2025 akan menjadi titik RPJPD tahun pertama. Sehingga, diharapkan pekerjaan yang belum tuntas pada tahun-tahun sebelumnya bisa segera diselesaikan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiyarso menargetkan, operasional Jambatan Kaca Tinjomoyo pada awal 2025. Jembatan kaca memang harus segera diselesaikan mengingat ini merupakan visi -misi pasangan Hendrar Prihadi dan Hevearita Gunaryanti Rahayu ketika menjadi wali kota dan wakil wali kota Semarang terpilih.

“Target operasional awal 2025 harus sudah operasional. Ini sesuai janji visi-misi Hendi-Ita,” tandas Wing.

Wing memaparkan, penyelesaian jembatan kaca dianggarkan pada APBD Perubahan 2024. Alokasi anggaran melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk menyelesaikan sarana dan prasarana penunjang. Dia memastikan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) akan terpenuhi tahun ini.

“K3-nya selesai tahun ini, railing tangga, penutup railing, jaring pengaman jembatan. Sehingga, operasionalnya lebih mudah karena ada K3. Perubahan anggaran ini tuntas, tahun depan bisa operasional,” ungkapnya.

Wing menambahkan, sementara ini penambahan baru untuk K3 saja. Pihaknya belum berencana untuk menambah spot atau wahana baru di kawasan wisata Tinjomoyo. “Rencana ke depan, Hutan Wisata Tinjomoyo digadang menjadi hutan raya. Dan saat ini, Disbudpar masih menunggu kajian dari Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN),” kata Wing.

Sumber: Halo Semarang