Pojok Fraksi

Talud Ambrol, Akses Jalan Cepat UNNES – UNDIP Ditutup

SEMARANG – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, pada Senin malam (20/01/2025), menyebabkan talud jembatan penghubung antara Universitas Diponegoro (Undip) dan Universitas Negeri Semarang (Unnes) ambrol.

Kerusakan terjadi di wilayah Bantardowo, RT 3 RW 7, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati. Banjir dari Kali Garang menggerus bahu jalan di sekitar jembatan, mengakibatkan longsor dengan luas sekitar 3 meter x 3 meter. 

Akibatnya, akses jalan tembus antara kedua universitas tersebut terputus total, sehingga mengganggu aktivitas masyarakat yang biasa menggunakan jalur ini untuk mempercepat perjalanan.

Pemberitahuan jalan ditutup terpasang di gapura Desa Pucung, Kelurahan Srondol Kulon, dengan tulisan “Maaf Jalan Tutup Total, Jembatan Ambrol.” Jalur ini sebelumnya dikenal dengan turunan curam yang cukup licin.

Kerusakan pada jembatan tersebut memaksa pengendara motor memutar balik melalui jalan raya menuju Jatingaleh. Akibatnya, mereka harus menempuh perjalanan lebih dari 10 kilometer untuk sampai ke wilayah Unnes atau Sekaran. Padahal, jembatan sepanjang 40 meter yang dibangun pada tahun 2017 ini menjadi jalur alternatif yang penting untuk memangkas waktu perjalanan.

Dengan adanya kejadian ini, anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Agus Riyanto Slamet, meminta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang untuk segera memprioritaskan perbaikan jembatan tersebut. Menurutnya, keberadaan jembatan itu sangat penting bagi masyarakat, khususnya mahasiswa dari kedua universitas.

“Kami berharap DPU dapat segera mengambil langkah prioritas untuk memperbaiki jembatan ini, karena jalur tersebut sangat dibutuhkan,” ujar Agus.

Selain itu, Agus juga menekankan pentingnya langkah antisipasi menghadapi potensi kerusakan lebih lanjut, terutama menjelang musim penghujan. Ia meminta pemerintah daerah untuk segera memperbaiki infrastruktur yang rusak agar tidak memperburuk situasi.

“Langkah antisipasi juga harus diperhatikan. Jangan sampai kerusakan yang ada semakin meluas dan berdampak lebih parah,” tambahnya.

Masyarakat berharap pemerintah daerah segera bertindak untuk memperbaiki kerusakan talud, sehingga akses jalan dapat kembali normal dan aktivitas warga tidak lagi terganggu. (dap/zm)