SEMARANG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan dini cuaca ektrem yang terjadi di Kota Semarang dan sekitarnya selama tiga hari yakni 27-29 November 2022.
Menanggapi hal ini, Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Muhammad Afif meminta, baik dari pemerintah maupun masyarakat untuk selalu waspada dampak dari fenomena alam tersebut. Sebab, cuaca ektrem yang akhir-akhir ini sering terjadi di Indonesia, termasuk Kota Semarang, kerap dengan kondisi hujan intensitas tinggi yang disertai dengan angin kencang.
“Mengantisipasi adanya cuaca ekstrem, kami mengajak pemkot untuk waspada supaya dampaknya bisa diantisipasi dan diminimalisir, sehingga membuat Kota Semarang tetap baik dan dalam kondisi aman dan tentram,” terang Afif, saat dihubungi Halosemarang.id, Senin (28/11/2022).
Selain itu, Pemerintah Kota Semarang melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga harus terus mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem. Bisa melalui struktur mulai dari kecamatan, kelurahan hingga sampai ke RT/RW.
“Agar semua masyarakat meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari jika ada potensi bencana,” imbuhnya.
Masyarakat, lanjut Afif, diimbau tidak melakukan aktivitas di daerah rawan dan berbahaya jika hujan deras turun disertai angin kencang. “Contohnya, berteduh di bawah pohon maupun reklame atau baliho yang rawan roboh diterjang angin kencang. Begitu juga saat berkendara ketika hujan sebisa mungkin jangan menerjang tapi berhenti mencari tempat yang aman untuk menunggu hingga hujan agak reda,” pintanya.
Dan hal yang tidak kalah penting, menurut Afif, masyarakat diimbau untuk menjaga kondisi kesehatan tubuh di musim hujan.
“Jika biasanya sering olahraga, untuk menjaga tubuh tetap sehat bisa dilakukan secara rutin dan menambah konsumsi air putih serta makanan yang sehat,” katanya.
Dirinya juga meminta masyarakat memperhatikan lingkungan sekitar saat musim hujan, untuk bekerja bakti membersihkan lingkungan.
“Ini penting dilakukan untuk mencegah banjir dan genangan air jika hujan deras, karena kondisi saluran air yang sering dibersihkan akan mencegah terjadinya banjir. Jangan sampai saat hujan kondisi selokan dangkal dan banyak sampah, ini akan berdampak pada lingkungan kita nantinya,” jelasnya.
Sebelumnya Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Sutikno mengatakan, selama tiga hari ini yakni pada 27-29 November 2022 di wilayah Jawa Tengah, termasuk Kota Semarang dan sekitarnya akan terjadi cuaca ekstrem. Prakiraan cuaca ekstrem ini berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer, aktifnya gelombang atmosfer tipe low yang membentuk belokan angin dan konvergensi di wilayah Jawa.
“Anomali suhu muka laut positif di Laut Jawa dan Samudera Hindia bagian Selatan Jawa memicu adanya peningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah. Kelembaban udara yang relatif cukup tinggi dan labilitas lokal yang cukup kuat, turut berkontribusi terhadap pembentukan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia, khususnya Jawa Tengah,”paparnya.
Adapun wilayah yang diprakirakan memiliki potensi curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang untuk periode 27 – 29 November 2022, di antaranya adalah Kabupaten/Kota Semarang, Demak, Salatiga dan sekitarnya.
“BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Terutama bagi masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi,” pungkasnya.(HS)